Robot DLR Dikendalikan Lewat Pikiran Bantu Orang Stroke



Unik Asik_Cathy Hutchinson Seorang wanita asal AS yang lumpuh akibat terkena stroke selama 15 tahun akhirnya dapat mengambil minum sendiri menggunakan lengan robot DLR melalui kendali sinyal saraf yang dikirim langsung dari otaknya. 

Hanya butuh beberapa saat baginya untuk membawa botol minum dengan tangan robot ke mulutnya dan minum kopi melalui sedotan. Untuk mencapai hal ini, perangkat lunak menerjemahkan sinyal saraf yang direkam dari susunan kecil elektroda dan diubah menjadi perintah yang diarahkan lengan robot dan tangan. 

Para peneliti di Jerman Aerospace Center menyajikan hasil kerjasama mereka dengan Brown University, Amerika Serikat Departemen Urusan Veteran dan Massachusetts General Hospital di 17 Mei 2012 edisi jurnal ilmiah Nature. 

12 April 2011: peserta BrainGate dengan seksama melacak gerakan dari robot DLR ringan dengan ekspresi konsentrasi. Ketika dia membayangkan menggerakkan lengannya sendiri, otak mengirimkan sinyal yang terkait ke komputer melalui sebuah sensor. Sensor tersebut telah ditanamkan oleh ahli bedah lebih dari lima tahun yang lalu di area motor korteks serebral atau sebuah lembaran tipis neuron pada bagian luar otak, sensor berguna untuk mengubah informasi menjadi perintah.






Komputer lalu menerjemahkan sinyal, dan robot lengan DLR dengan lima jari tangan mengeksekusi instruksi dan mengambil alih tugas lengannya sendiri yang lumpuh sehingga memungkinkan dia minum sendiri untuk pertama kalinya sejak hampir 15 tahun. stroke otak yang dialaminya membuatnya kehilangan kemampuan untuk berbicara dan tidak dapat bergerak kecuali kepala dan matanya. 

Dia tidak dapat menahan senyum sambil membawa minuman ke mulutnya, "Ini adalah saat yang sangat emosional bagi semua orang yang terlibat," kata Profesor Patrick van der Smagt, pemimpin proyek teknologi robot DLR. 





Penelitian ini telah menunjukkan bahwa orang yang telah lumpuh selama bertahun-tahun, sinyal sarafnya tetap bisa berfungsi pada tingkat tertentu, misalnya untuk menggerakan anggota badan robot. 

"Penggunaan robot, setidaknya untuk sementara, memungkinkan peserta untuk mengembalikan fungsi lengan dan tangannya sendiri," kata DLR-ilmuwan van der Smagt. Para peneliti kini merencanakan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk meneliti bagaimana kerja sama antara manusia dan sistem robot dapat lebih diperluas sehingga penyandang cacat dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan sukses. 

Comments