Pembantaian Gajah di Afrika merajalela

Unik Asik_Beberapa bangkai gajah terlihat berserakan di di Bouba N'djida National Park yang merupakan salah satu tujuan safari populer di Kamerun, sekitar tiga puluh lima bangkai ditemukan dalam kondisi dimutilasi oleh pemburu liar untuk tujuan perdagangan gading global yang secara resmi dilarang untuk melindungi hewan Afrika.

Aktivis setempat mengatakan 400 gajah mungkin telah tewas di taman saja sejak awal tahun ini, populasi terbesar Afrika gajah savana berada di wilayah negara tersebut, diperkirakan kurang dari 5.000 gajah yang tersisa di seluruh negeri.
Gajah di Kamerun beresiko punah karena banyaknya geng terorganisir pemburu menargetkan
gajah untuk diambil gadingnya

Sebagian besar wajah gajah hilang karena gading diambil dengan cara digergaji pada bagian kepala untuk mencapai gading, gading besar dijual hingga £ 10.000 

Pemburu liar biasanya merupakan penduduk miskin setempat, tetapi dalam kasus ini pemburu tersebut adalah geng yang membawa senapan mesin, diduga mereka telah melakukan perjalanan 1.000 mil dari Sudan di Afrika Tengah dan Chad.

Fotografer Jean-Francois Lagrot, yang bekerja untuk sebuah LSM melawan kejahatan satwa liar setempat, menangkap adegan tersebut pada awal Maret, yang besar resikonya setelah situs itu ditutup oleh tentara.

Sementara pemerintah Kamerun megirimkan polisi taman dan unit pasukan elit untuk mengamankan kawasan lindung, namun belum ada pemburu yang tertangkap

pemburu menunggang kuda dan memiliki senjata, mereka menyuap penduduk desa lokal dengan daging gajah sehingga mereka tidak memberitahu pihak berwenang sehingga pembantaian gajah semakin meningkat. permintaan untuk gading datang dari Asia Timur khususnya Cina.

Perdagangan global di gading saat ini tercatat yang paling buruk sejak sejak larangan tahun 1989. insiden pembantaian gajah juga meningkat di Kenya, Tanzania dan Kongo. Di utara Kenya jumlah gajah telah menurun drastis hingga seperempat dalam tiga tahun

Pengangkutan gading gajah di pelabuhan di Afrika dan Asia mencapai 24 ton tahun lalu, dua kali lipat angka untuk tahun 2010, sekitar 2.500 ekor gajah mati pada tahun 2011 dan itu yang ditemukan saja. Di Hong Kong ditemukan gading yang telah diukir oleh pengrajin dan banyak yang dijual tanpa dokumen resmi secara hukum.

Banyak kritikus menyalahkan perjanjian internasional CITES yang melarang perdagangan gading global yang mendorong kenaikan permintaan. Dr Allard Blom, direktur WWF Program Basin Kongo mengatakan situasi di Kamerun adalah 'pembantaian perburuan terburuk yang saya ingat dalam dekade penyelamatan gajah di Afrika, perburuan meningkat karena permintaan gading dari Asia dan jika kita gagal dalam mengambil tindakan segera untuk menghadapi penjarahan tersebut, maka banyak gajah Afrika bisa hilang selamanya untuk memuaskan keserakahan manusia', katanya. (Dailymail)


Comments